Posts

Showing posts from August, 2020

Cerita Pandemi

  Bicara soal Rabu malam yang menyegarkan, juga sinyalmu yang terputus minta disambungkan. Sementara daya ponselku yang habis minta di isi. Loh, obrolan kita belum selesai. Meski lima setengah jam habis sudah ku lalui bersamamu di telepon   Kamu bertanya, mau dilanjut kapan? Ku bilang besok pagi saja kita sambung lagi ya? Kemudian berebut mau memutuskan sambungan.   Dipikir - pikir lucu juga, semenjak kita tidak bersua. Hidungmu tak lagi jadi tridi . Rahangmu yang tegas tidak lagi bisa ku pukul, lalu tertawa mellihatmu yang kesal.   Pandemi, kapan selesai? Tidak sabar ku ajak dia jalan mencari lampu Malioboro. Kemudian duduk bersampingan di pinggir jalan sambil makan sate kesukaanmu. Yang sejak saat itu, jadi kesukaanku juga.   Ah, tapi aku tak suka disana. Dingin. Aku juga tidak suka pengamen yang membatasi perbincangan seru kita. Sukaku hanya bersua denganmu. Nanti ya! - Aini

Barangkali

Banyak kisah kita yang berantakan. Tentang bagaimana kita hadir di waktu yang salah tanpa paksaan. Lalu, siapa yang patut kita tuntu sayang? Aku? kamu? kita? atau, seluruh perasaan yang kita cipta? Mengertilah bahwa perasaan ini selaksa. Dekap dan terlelap di pelukmu yang terlanjur hangat. Kemudian aku dipenuhi rasa bersalah sebab mencintaimu. Bila kisahmu temaram, maka milikku juga. Bila kisahmu ikat lara, jadi milikku juga. Tolong beri aku aksama, agar bisa merakit kisah yang penuh harsa. Pada akhirnya kita sumarah. Menyerah. Saling mencintai di kala yang amat salah. Barangkali kita perlu waktu. Barangkali. Barangkali. Aku dan kamu. Jua barangkali, kita tak bisa jadi "kita" yang semestinya. - Aini