Kisah Temaram
Ini adalah tentangku, tentangmu, tentang kita, juga seluruh kisah kita yang kehilangan arah. Di sudut layar gelap, pemikiran yang hanyut dalam lamunan tengah malam, menghadirkan selembar bayang yang perlahan hirap dari tempatnya bersemayam. Abadi di antara melodi dari partitur yang menjadi pengiring sebelum tidur. Ialah kalimat tentang 'sudah' saat kau beralasan 'lelah'. Aku pernah memikul tangisanmu. Bahu yang kerap kali menyerap resah sebelum kau jemput mimpimu. Tak lain, aku hanya figuran. Layaknya dinding pemanis untuk sebuah pertunjukan. Segala sesuatu pada hakikatnya berpasangan. Seperti, kau yang pergi dengan senyum sumringah, sedang aku diam mematung terikat gundah. Kau adalah lakon, sedang aku peran pendukung pemantik guyon. Kemudian ditertawakan semesta. Sebab membawa diri yang sudah terluka pergi mencari takhta di tengah medan perang. Takhta yang persis di sudut hatimu. Dengan kunci yang kau buang di luasnya imajiku. Maka aku jadi pengelana waktu,...