Apa yang sedang kamu suka, Tuan?
Apa yang sedang kamu suka dengan sepenuh hati, Tuan? Agar ku hidangkan dengan rindu yang terbiasa. Apa yang sedang kamu pikiran, Tuan? Agar kubantu menyelesaikan risau logikamu. Apa yang sedang kamu rindukan wahai Tuan? Agar sama - sama kita rakit rindumu jadi nyata. Apa yang sedang kamu dambakan? Bukankah gadis cantik sebagai lakon utama di setiap cerita cintamu? Yang tentu saja bukan aku. Lalu kulihat di masa amarahmu. Penuh salah, marah dan darah. Dengan atau tanpa kata dan tatapmu, Aku lebih dari mengerti rasa dan karsamu. Kamu, simfoni. Menyamar menjadi siluet hitam pekat. Lekas, terbentur, terbentuk, kemudian menjadi utuh. Sungguh, apa yang bisa kubantu, Tuan? Jika harus memelukmu dalam diam-mu itu? - Aini